Cara Agar Tidak Berpikiran Berlebihan

 Berpikir berlebihan adalah sikap yang dicirikan dengan kebiasaan mudah khawatir, berpikiran yang tidak-tidak dan berpikiran negatif. Berpikiran berlebihan bisa menyebabkan banyak kerugian untuk diri sendiri maupun lingkungannya.

Seorang ibu yang mudah khawatir misalnya, bisa membuat anaknya stres. Sedangkan, seorang manajer yang berpikiran berlebihan bisa membuat staf bawahannya kerja berlebihan.

Contoh lain ada yang masih remaja, tapi sudah sangat stres memikirkan masa depannya. Dan ada pula yang baru menikah, tapi langsung bingung ketika tak juga bisa hidup kaya seperti kawannya.

Karena itulah, sikap ini harus diatasi. Nah, berikut inilah beberapa cara agar tidak berpikir berlebihan yang bisa Anda coba.

1. Pahami Berpikir Berlebihan Itu Merugikan

Anda tak bisa berubah bila tak merasa sikap Anda salah. Maka dari itulah, bila ingin agar tidak berpikir berlebihan lagi, maka Anda harus menyadari bahwa sikap tersebut memang bermasalah.

Dan harus tahu bagaimana sikap tersebut merugikan Anda dan orang-orang sekitar.

Coba sekali-kali introspeksi dan refleksikan sikap Anda selama ini. Biasanya, orang yang mudah khawatir alias berpikir berlebihan sering membuat suasana yang mulanya enak menjadi tidak enak.

Misalnya, di pesta ulang tahun yang seharusnya mengasyikkan, Anda malah stres memikirkan masalah yang sepele. Jelas hal seperti ini merugikan banyak orang, bukan? Apalagi bila yang ulang tahun adalah orang yang penting buat Anda.

Resapi kerugian yang sekiranya diderita. Jadi, Anda bisa lebih termotivasi untuk berubah dari pribadi yang mudah cemas.

2. Kritisi Diri Ketika Mulai Berpikir Berlebihan

Setelah memahami bahwa sikap berpikir berlebihan salah, kritisilah diri Anda ketika perilaku itu muncul. Jangan membiarkan sikap tersebut menguasai diri Anda. Lawanlah dengan pikiran sebagai langkah utama.

Misalnya begini, saat Anda mulai merasa cemas, janganlah membenarkan kecemasan itu. Sebaliknya, Anda perlu mempertanyakan kecemasan tersebut.

Memang awalnya tak akan mudah. Sebab, Anda seperti bertarung dengan diri sendiri. Namun setelah beberapa lama, perlawanan Anda tersebut pasti akan membuahkan hasil.

3. Latih Kesabaran

Melatih kesabaran juga merupakan salah satu cara agar tidak berpikir berlebihan yang sangat efektif. Lantaran kebanyakan orang yang memiliki sikap cemas dan mudah khawatir memang tak memiliki kesabaran yang baik.

Mereka terlalu terburu-buru ketika sesuatu masih berproses. Mereka bahkan selalu berpikiran negatif terhadap apa yang mereka sedang alami.

Bersikap sabar artinya bersikap tenang dan menyadari bahwa segala sesuatu memerlukan proses yang tidak sebentar.

Bersikap sabar juga memiliki makna tidak mudah kecewa bahkan bila kita tak mendapatkan sesuatu yang kita harapkan. Sikap seperti ini secara tidak langsung akan mengikis kebiasaan berpikir berlebihan kita.

4. Fokus Memecahkan Masalah

Bila merupakan istilah yang sering diucapkan mereka yang berpikir berlebihan. Ketika mereka sedang membangun usaha, misalnya, kepala mereka dipenuhi kalimat-kalimat seperti:

“bagaimana bila usaha saya gagal?”

“bagaimana bila rumah saya disita karena bangkrut?”

Mengandaikan segala sesuatu yang buruk memang menjadi salah satu ciri utama orang yang berpikir berlebihan. Daripada kita fokus pada pengandaian tidak berguna seperti itu, alangkah lebih baik bila kita mengalihkan fokus pada upaya pemecahan masalah.

Cobalah, daripada mengandaikan kemungkinan terburuk, cari opsi alternatif untuk usaha yang Anda lakukan.

Percayakan pada solusi yang rasionalitas dan logis. Dengan demikian, pikiran Anda pun akan lebih tenang nantinya.

5. Belajar dari Para Filsuf dan Pemikir

Tahukah Anda bahwa salah satu cara agar tidak berpikiran negatif yang paling efektif adalah dengan belajar ke para pemikir?

Berjuta karya sudah ditulis oleh mereka yang memiliki ide-ide besar tentang kehidupan ini. Di antara banyak karya tersebut, ditemukan ide-ide yang sejatinya bisa dipakai sebagai “resep” untuk hidup bahagia.

Misalnya saja, dengan mempelajari konsep kebahagiaan menurut Epikuros. Menurutnya, hidup akan menjadi bahagia ketika kita bisa menikmati sesuatu tanpa menuntut lebih jauh.

Pikiran kita dengan demikian akan lebih tenang dan kita bisa mengapresiasi segala kebahagiaan kecil yang menghampiri.

Contohnya, hari ini kita bisa makan masakan yang lezat. Apresiasilah kenikmatan tersebut tanpa harus pusing memikirkan apakah besok bisa makan lezat atau tidak.

Bila bisa syukur, bila tidak tak mengapa. Sesederhana itu. Namun, cara berpikir seperti ini bisa mengikis perasaan kita yang mudah khawatir.